Mengintip Kisah Ronny Lukito Pendiri Merek Eiger Asal Indonesia

Bagi pecinta alam, tentu tak asing dengan nama Eiger. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya.

Eiger atau PT Eigerindo Multi Produk Industri adalah perusahaan dan merek yang memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam.

Kisah kesuksesan Ronny Lukito Bersama Merek Eiger

Meski namanya Eiger, merek ini merupakan merek asli Indonesia. Eiger didirikan oleh Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung,

Perusahaan ini memproduksi produk untuk kegiatan mendaki gunung, berkemah, dan panjat tebing seperti tas dan jaket. Perusahaan ini dirikan oleh Ronny Lukito pada tahun 1990-an. Toko Eiger pertama dibuka pada tahun 1994 di Cihampelas, Bandung.


Ronny Lukito
Lahir:  15 Januari 1962. Bandung, Indonesia
Lulusan: Sekolah Teknologi Menengah (STM)

Nama Orang Tua
Ayah: Lukman Lukito
Ibu: Kumiasih.

Anak: Michele Natalie Lukito, Jeanne Lukito, Angel Natalie Lukito, Agnes Lukito

Karir:
Pemilik Perusahaan B&B lnc.
Anak Perusahaan B&B Inc.
  • Eksonindo Multi Product Industry
  • Eigerindo Multi Product Industry (Eiger)
  • Eigerindo Multi Product Industry Senajaya
  • CV Persada Abadi

Biografi Pendiri Brand (Merek) Eiger 

Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara. la satu-satunya anak laki-laki yang Iainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito, Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas.

Ronny Lukito adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Dia adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah).

Sebenarnya dia sangat ingin sekali melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta terfavorit di Bandung, namun keinginannya itu tidak menjadi kenyataan karena terbentur masalah keuangan. Semenjak bersekolah di STM Ronny terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat dengan karet dan kemudian dia jual ke rumah-rumah tetangga dengan sepeda motor miliknya.

Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut.

Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi Iangkah awal Ronny untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya.

Saat masih remaja sebenarnya Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Ayahnya pun tak pernah mengarahkan Ronny agar menjadi pengusaha. Namun setelah tamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. la kan memprioritaskan membantu orangtuanya jualan di toko.

Sejak tahun 1976, ketika Ronny duduk di bangku STM, toko ayahnya tersebut mulai menjual tas hasil karya sendiri. Saat itu merek tas produknya bernama Butterfly.

Nama ini diambil dari merek mesin jahit buatan China yang mereka pakai. Ronny sendiri membantu membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke pelanggan mereka.

Malahan, sebelum berangkat sekolah, Ronny jualan susu. Setelah pulang sekolah, Ronny kerja di bengkel motor sebagai montir. Jiwa entrepreneur yang dimilikinya sejak duduk dibangku sekolah, membuat lelaki kelahiran Bandung ini mudah menyerap ilmu dari ayahnya. Tak lama setelah bekerja di toko milik sang ayah, Ia pun memulai peluang bisnis pembuatan tas sendiri.

Tahun 1979, Ronny ingin kuliah. seperti impiannya selama ini. Namun dia melihat bahwa orangtuanya tidak sanggup membiayai dirinya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu perekonomian keluarga.

Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus.

Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. Dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny memproduksi tas. sekitar tahun 83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan Ronny memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu.

Ronny terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra mitra pengecer baru guna membuka pasar baru. la rajin keliling daerah. Dia membuang kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu. Dia berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan pemasaran.

Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut. dia mulai memasukkan tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus.

Walau masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa tidak mau menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan.

Ronny banyak belajar secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus manajemen keuangan. Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus, Ronny juga berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan untuk pengembangan diri juga terus dilakukan.

Pada tahun 1984, akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600m2 untuk menambah ruang produksinya. 2 tahun kemudian tahun 1986 Ronny membeli tanah seluas 6000m2 untuk menambah Iagi ruang produksi.

Setelah menikah tahun 1986, dia merekrut marketing professional. Dengan perjuangan yang gigih dan tak mengenal lelah, dia mengetahui peluang pasar karena dia tahu persis luar dalam bisnis tas ini termasuk haI-hal di lapangan. dia tahu kendala apa saja dan lika liku di lapangan.

Akhirnya cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas tercapai. Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan dept. store besar lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack. Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar.

Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis Iain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk Iain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. la tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.

Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar (petualang). Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan Ielaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa.

Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara Iain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik Iokal maupun internasional.

Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn.

Merk Produk dari Perusahaan Ronny Lukito EIGER
PT. Eksonindo Multi Product Industry milik Ronny Lukito telah berhasil membuat beberapa merk yang menguasai pasaran Indonesia dan luar negeri, seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang. Masing-masing merk punya ciri khas dan target pasar yang berbeda. Merk tersebut diantaranya adalah:

Pabrik Penjahit Tas Eiger
Pabrik Penjahit Tas Eiger
Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil darl nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifltas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar. Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat ltu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memilikl 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.

Eiger Exsport
Eiger Exsport
Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang Iebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan merek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport diujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.

Eiger Bodypack
Eiger Bodypack
Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas darl dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!

Eiger Neosack
Eiger Neosack
Neosack
Neosack Iebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untukt arget remaja SLTP dan SMU.

Eiger Extreme
Eiger Extreme
XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.
Eiger Nordwand
Eiger Nordwand
Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.

Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam macam merk dengan fungsi dan nama yang Iebih spesiflk, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula.

Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.

Sumber: Wikepedia
Referensi: Biografiku.Com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengintip Kisah Ronny Lukito Pendiri Merek Eiger Asal Indonesia"

Post a Comment