Sejarah Pasar Senen, Jakarta Pusat

Kali ini Admin akan berbagi info mengenai seputar Pusat Grosir Senen Jaya atau sering di sebut Pasar Senen yang dahulunya dikenal dengan nama Vincke Passer yang buka setiap hari Senin.

Pusat Grosir Senen Jaya

Ulasan singkat mengenai Pasar Senen, Jakarta Pusat

Tahukah Anda.. Bagaimana asal usul Pasar Senen? Menurut pengamat Kebudayaan Betawi yang wakil ketua lembaga kebudayaan Betawi (LKB), Yahya Andi Saputra, dalam arsip kolonial, pasar di Jakarta pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Betawi pada tahun 1730-an.

Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer lah yang pertama kali menerapkan sistem jual beli yang sah.

Kemudian pada abad ke 19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari senin, sehingga orang pribumu sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen dan hingga saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah daerah (Senen)

Selain Vincke Passer yang buka hari Senin, ada juga pasar yang buka hari Selasa yakni Pasar Koja, Pasar yang buka setiap hari Rabu adalah Pasar Rebo yang kini menjadi pasar Induk Kramatjati. Kemudian pasar yang buka setiap hari kamis adalah Mester Passer yang kini disebut Pasar Jatinegara.

Selanjutnya ada beberapa pasar yang buka di hari jumat, sebut saja pasar lebak bulus, Pasar Klender dan Pasar Cimanggis.

Untuk Pasar Sabtu, atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah Pasar Tanah Abang. Sedangkan Pasar Minggu atau dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer buka pada hari Minggu.

Baca Juga :    Sejarah Masa Lalu Pasar Senen

Perbedaan pengoprasian pasar ini dilakukan bukan tanpa alasan. Dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar. Bila ada yang membuka pasar tidak sesuai aturan tersebut.

Sayangnya, kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Sejak zaman Hindia-Belanda, peraturan hari kerja pasar tidak diberlakukan, hingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski terlanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.

Di zaman Hindia-Belanda pada akhir abad ke-19 inilah kemudian banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer Glodok, Toko Merah. Pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke 20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mall.

Namun seiring berjalannya waktu, Pasar selasa kini lebih tenar disebut Pasar Koja, sedangkan Pasar Sabtu menjadi Pasar Tanah Abang dan Pasar Senin Menjadi Pasar Senen yang sekarang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Pasar Senen, Jakarta Pusat"

Post a Comment